LIRIK LAGU FULL HOUSE
Guedae jigeum naegaseumeh deulohwa sarangeul malhago isscho
Kkoomee anigeereul naneun kido haebwayo
Naemamee jakkoo keudaeran saram nohjimalrago hanaeyo
Yokshimeul naeramyo babokadeun maleul hanaeyo
Uyounghee dagaon keudae sarangee waenji nachsulji anhasschyo
Hajiman yaksokdwin inyoungeegee eh sarangee dwil jool mollasschyo
Jogeum hoomyon gedae bonaeya haltendeh keureul jashinee obschyo
Na hoolo isston keujarireul chajah ijeh dolakal ppoonindeh
Dangyounghan ilindeh wae mamee appeucho
Geudae wonhaton sarangeul chaja ijeh dolagal pponindeh
Haengbokhan gedaereul useumayon bonaeya haltendeh
Nae nooneul bomayo sarangeul malhachyo seuchyogan sarangeejiman
Ee soongan naneun nulmoo haengbokhaeyo machi kkoomeul kkoon koschoreum
Ijehya arahssoyo choeumbooto urin saranghaessotaneun gul
Na hollo isston gejareereul chassja ijeh dolagal ppoonindeh
Dangyounghan ilindeh wae mamee appeucho
Geudae wonhaton sarangeul chaja ijeh dolagal pponindeh
Haenbokhan geudaereul ooseumayo bonaeya haltendeh
Naegeh sarangeul joomayon andwinayo geudae jongmal andwinayo
Ijehneun geudaereul eedorok saranghaneundeh…
PEDULI SAUDARA KITA DI TANAH MINANG
Indonesia berduka, saudara – saudara kita yang di Padang, Sumatera Barat mengalami musibah yang sungguh dahsyat, banyak saudara , keluarga, teman, dan harta benda lenyap dengan adanya satu bencana Gempa.
VIVAnews – Memasuki hari kedelapan pasca gempa 7,6 Skala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu 30 September 2009, pukul 17.16 WIB, jumlah korban meninggal yang tercatat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencapai 739 orang.
Menurut data yang dilansir BNPB, Kamis 8 Oktober 2009 jumlah korban hilang mencapai 296 orang. Jumlah korban hilang terbanyak berada di Kabupaten Padang Pariaman yakni 144 jiwa, Kota Padang 41 jiwa dan di Kabupaten Agam sebanyak 30 orang.
Korban meninggal terbanyak juga berada di Kabupaten Padang Pariaman yakni 335 jiwa. Sedangkan 122.884 rumah warga mengalami rusak berat akibat gempa.
Sejauh ini, proses evakuasi pencarian korban hilang masih terus berlanjut di sejumlah titik di 14 titik yang diduga masih terkubur 305 jiwa di dua daerah di Sumbar, yakni Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman.
Di Kabupaten Agam, pencarian korban telah dihentikan karena tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat menyepakati tiga titik korban tertimbun longsor di Kecamatan Malalak Selatan dan Malalak Barat dijadikan pekuburan massal. Sedangkan di Kabupaten Padang Pariaman, pencarian masih dilakukan hingga tiga hari ke depan.
SUMATRA TERGUNCANG
Tanggap Bencana Gempa
Jumat, 9 - Oktober - 2009, 00:08:07
Sebagai respon terhadap bencana gempa di Sumatra Barat, Senin (05/10/09), Keluarga Mahasiswa ITB membentuk satuan koordinator pelaksana (Satkorlak) yang diketuai oleh Arvi, salah satu mahasiswa yang berasal dari Sumatra Barat. Satkorlak yang beranggotakan perwakilan-perwakian mahasiswa dari himpunan dan unit memiliki tugas menggalang dana, update sistem informasi, dan recovery serta rehabilitasi daerah bencana. Belajar dari pengalaman penanggulangan bencana gempa Jawa Barat, Satkorlak dirasa perlu untuk mengkoordinasikan gerakan pengabdian masyarakat mahasiswa ITB.
Sebelumnya, Unit Kebudayaan Minangkabau (UKM) ITB juga telah berinisiatif menggalang dana dari mahasiswa dan masyarakat umum secara sporadis. Dari kegiatan tersebut, terkumpul dana sebanyak sekitar enam juta rupiah. Pendataan juga dilakukan terhadap mahasiswa ITB yang berasal dari Sumatra Barat dan menurut rencana akan diberikan beasiswa biaya hidup bila orang tua yang bersangkutan kesulitan mengirimkan dana akibat gempa.
Hingga Kamis (08/10/09), beberapa bantuan yang telah masuk ke tangan satkorlak mayoritas berbentuk dana, namun jumlahnya belum dapat dipastikan. Sedikitnya sekitar enam juta rupiah - dana yang telah masuk sebelumnya, akan dialokasikan untuk membeli logistik berupa tenda, makanan bayi, penjernih air, obat diare, selimut, dan makanan berupa sarden dan kornet. Logistik yang masuk dari donatur masih sedikit, karenanya diharapkan mahasiswa dapat lebih tergerak hatinya untuk membantu.
Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB sendiri dibantu oleh himpunan mahasiswa telah menyebarkan kotak sumbangan di berbagai program studi sebagai bentuk penggalangan dana. Menurut rencana, Kamis (08/10/09), mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Geologi (GEA) bersama dengan Himpunan Mahasiswa Tambang (HMT) akan mengadakan konser amal pada pukul 17.00 di Selasar Campus Center ITB. Konser amal juga akan kembali diadakan pada tanggal 16 Oktober 2009.